Limitless VS
Bagaimana Limitless Berbeda
Kami sering ditanya:
'Apa bedanya Limitless dengan freelancer, agency, konsultan, atau coach?'
Jawabannya sederhana: mereka fokus di satu sisi, kami tangani end-to-end, modular, dan tanpa drama.
Klik perbandingan di bawah untuk lihat kenapa Limitless bisa jadi opsi yang lebih praktis untuk bisnis Anda.
Limitless vs
Software Agency
Software agency ahli bikin sistem skala besar, sayangnya sering over-engineer.
Hasilnya: fitur menumpuk, biaya maintenance mahal, dan tim internal kesulitan operasikan.
Limitless fokus ke modular & lean architecture: bangun hanya yang perlu, hemat resource, mudah dioperasikan.
| Aspek | Software Agency | Limitless by ExcloLab |
|---|---|---|
| Pendekatan | Build big system upfront | Start lean, scale by module |
| Fitur | Banyak, sering tidak terpakai | Hanya fungsi paling relevan |
| Ownership | Sering vendor lock | Open handover, no lock |
| Tim Internal | Sering butuh developer dedicated | Siap dioperasikan tim non-teknis |
| Cost Efficiency | Biasanya tinggi | Hemat karena build step by step |
Banyak pilihan diluar sana
- Freelancer cepat tapi rawan hilang
- Agency hebat bikin fitur tapi sering terlalu besar untuk tim.
- Konsultan pintar memberi nasihat tapi eksekusi diserahkan ke orang lain.
- Coach memotivasi tapi tim tetap bingung memulai.
- Saas sewa cepat tapi sering tidak nyambung dengan cara kerja harian.
Limitless: Efisiensi Terukur
Banyak vendor bicara soal “efisiensi”, tapi jarang tunjukkan angka nyatanya.
Di Limitless, kami tidak hanya janji, kami buktikan dampak nyata yang bisa Anda cek sendiri.
| Metrik | Sebelum Limitless | Setelah Limitless |
|---|---|---|
| Waktu Kerja Manual | ~120 jam/bulan | ~60 jam/bulan |
| Tingkat Human Error | ~15% dari total task | <2% |
| Jumlah Tools Dipakai | 7–10 tools | 1–3 modul terintegrasi |
| Lead Time Proses | 5–10 hari kerja | 1–3 hari kerja |
| Backlog & Penumpukan | Sering overload | Minimal & terkendali |
*Angka diupdate tiap batch 5 project berjalan.